Star Fall effect by Tips Mempercantik Blog

Rabu, 22 Januari 2014

ask


Apa salah jika aku melakukan segalanya secara berlebihan?
Apa salah jika aku mencintainya lebih dari kadar sewajarnya?
Apa salah jika aku terlalu berlebihan mengkhawatirkannya?
Begitu banyak pertanyaan yang rasanya ingin terlontar dari bibir bahkan hati ini.
Entahlah....
Siapa yang akan menjawab semua pertanyaan itu, dan kenapa pertanyaan itu terus menghantui pikiran ini. Yang ku tau aku hanya tak ingin merasakan sakit untuk kesekian kalinya. Hanya itu, tak lebih.
Walaupun terkadang banyak yang menafsirkan bahwasannya mencintai itu bagaikan bayi yang sedang belajar berjalan akan merasakan sakit terlebih dahulu karena terjatuh kemudian akan menjadi seorang anak yang lancar berjalan. Begitupun dengan cinta akan merasakan pahit di awal untuk menguatkan jalan ke depannya. Tapi kenapa kita tak ingin merasakan kesakitan karena cinta? Karena sakit hati itu tak ada obatnya, mungkin itulah alasannya.
Apa salah jika aku menginginkan kebahagiaan yang aku harapkan? Memang tak ada orang yang tak ingin mendapat kebahagiaan dalam hidupnya. Sayangnya ketika menemui kebahagiaan itu terkadang kita lupa untuk bersyukur. Setelah kebahagiaan itu direnggut lagi oleh Yang Maha Segalanya barulah kita menyadarinya.
Lantas bagaimana cara kita untuk mendapat kebahagiaan seutuhnya?
Hidup bersama dengan orang yang kita sayangi selamanya, mungkin itu salah satu jawabannya. Itu juga salah satu yang aku inginkan saat ini. Ketika aku menemui orang yang sangat menyayangiku tak ingin rasanya melukai hatinya sebesar biji atom pun, tak rela rasanya kehilangan dirinya. Ada rasa yang dulu telah hilang, sayang yang teramat sayang sehingga membuatku tak ingin mengakhirinya.
Ikatan suci yang sangat aku harapkan pun telah aku angankan. Aku tak ingin merasakan sakit (lagi). Semoga engkau jodohku sampai maut memisahkan.....(Dendy Fauji)
Amin....

Makassar-Tasikmalaya Punya Cerita


Liburan lebaran idul fitri masih teringat ketika itu tanggal 15 agustus 2013 aku bersama sahabat di kampung halaman ku makan bakso bareng di tempat teman.
Keesokan harinya kami berkumpul kembali dengan jumlah yg lebih banyak. Masak nasi liwet di tempat aning. Bersenda gurau, melepas rindu setelah sekian lamanya tak berjumpa karena kesibukan masing-masing. Bertukar pin bb ataupun no hp.
*17 Agustus 2013
Kring kring......
Suara hp ku berbunyi, ada no baru mencoba menelpon. Dan panggilan hanya dibiarkan berlalu begitu saja, karena kebiasaan ku malas mengangkat telpon dari no yang tidak dikenal. Berkali-kali hp ku berbunyi, dan akhirnya berpindah menjadi nada sms. Sms berisi menanyakan apa itu diriku atau bukan? Ternyata no baru itu no salah satu teman masa smp dan komunikasi terus berlanjut.
Dendy Fauji, orang yang tak pernah bertegur sapa dengan ku pada masa smp dan kini tiba-tiba dia datang menghubungi ku dan berasa ada sesuatu yang aneh yang aku rasa ketika itu.  Yang aku ingat ketika dia menyebutkan namanya itu kalo dia ini pernah suka sama sahabat karib aku sendiri, Lia.
Keesokan harinya aku bertemu muka dengannya. Lucu banget lah cara ketemuannya juga. Kita ketemuan di tempat nunggu elf, hehe lucu kan? Hanya senyum yang dibalas senyum. Just it!!! Elf OS warna hijau saksi bisu pertemuan diantara aku & dia. Tapi saat itu aku merasakan hati yang begitu berdebar. Kencang sekali, ya debaran yang sangat kencang. Pikirku saat itu apa aku merasakan jatuh cinta lagi? Apa secepat itu aku bisa merasakannya lagi? Ya Robb Yang Maha Penyayang selalu memberikan kasih sayangnya untuk hamba-Nya. Padahal semenjak lulus smp baru kali itu kita bertemu lagi.
Malem senin atau tanggal 18 malam dia bercerita bahwasannya dia mrnyimpan rasa sama aku dan udah nyari-nyari aku sejak lama, lebih dari dua tahun. Bahkan dia jadi salah satu “kepoers-nya” FB aku, hehehe
Terharu banget pas dia cerita nyari-nyari aku sejak lama. Ternyata ada orang yang peduli banget sama aku sampai seperti itu. Keesokan harinya dia datang menemuiku di kosan. Menyatakan semua isi hatinya.
Awalnya aku ngerasa belum siap untuk memulai lagi sebuah kisah dengan alasan tak sanggup lagi untuk disakiti. Tapi dia seperti berusaha meyakinkan aku. Entahlah hati merasa yakin aku akan melabuhkan cinta terakhir ku untuknya. Tak berpikir lama aku menerimanya. Dan siap dengan segala resiko yang akan dihadapi.
Tapi sayang baru saja merasakan kenahagiaan harus sudah terpisahkan jarak yang lumayan jauh. Kini ia harus pergi ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dia kerja di sana. Dia berjanji akan pulang untuk ku. Lebih dari tiga bulan aku akan terpisahkan jarak dengannya. Bakalan ngerasain kangen yang teramat kangen bahkan mungkin sampai menggunung dan megalahkan tingginya gunung tertinggi di dunia ini. Lebay? Tak apalah mau dikata apapun juga.
Karena aku mencintainya aku harus siap dan menerima segala resikonya. Termasuk jarak yang memisahkan antara aku dengannya. Desember ku nanti, menanti kepulangan orang terkasih dari perantauannya .
Sabar sayang...
Jarak yang jauh ini dengan segala kerinduan yang menggunung ini ingsyaalloh akan lebih menguatkan cinta diantara kita
:)